Sabtu, 22 Maret 2014

KERUDUNG PERDANA

KERUDUNG PERDANA

Di sinilah perjalanku untuk menemukan mahkota muslimah itu berawal..


Sepulangku dari Liqo' (pertemuan) di ROHIS sekolah. Aku mendapatkan ilmu  yang cukup membuatku tersentak. Aku bertanya dalam hati,"Kemana saja aku selama ini ? Kenapa baru tau sekarang ? Apa ini yang dinamakan Hidayah ?".


Masih teringat dan terulang dipikiranku,murobbiyahku bilang : "Menutupi aurat itu suatu kewajiban bagi seorang muslimah. Aurat takkan tertutupi dengan shalat,aurat takkan tertutupi dengan puasa,zakat,atau haji sekalipun. Akan tetapi,aurat akan tertutupi dengan selembar kain yang rapi hingga tak terlihat bentuk dan warna aslinya".

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang "
(QS. Al Ahzab : 59)


Selama ini aku tak tahu bahwa aurat itu wajib di tutupi. Ya aku pernah mendengarnya sekilas entah di radio atau televisi. Tapi yang terpatri di alam bawah sadarku adalah kalimat ini :
"Jilbabin hati dahulu,percuma berjilbab kalau kelakuan masih amburadul. Masih suka nge-gosip atau cekikikan sana-sini"
Entah kalimat darimana,tapi itulah kalimat yang selalu ku tanamkan dalam hati. Aku masih ingin terus tak berjilbab sampai hatiku 'benar-benar' suci.

Astaghfirullah---------------------------------------------------

Dan,

Pada akhirnya ku menemukanmu. Ku sadar mahkotaku tak hilang,namun akulah yang menyimpannya. Membiarkannya usang di sudut kamarku. Aku baru sadar,bahwa takkan ada manusia yang bersih dari dosa. Sampai kapanpun,takkan pernah bisa hati ini benar-benar suci sebagaimana yang kuharapkan. Lantas,sampai kapan aku harus menunggu siap ?

Setelah kejadian yang seakan menamparku itu. Entah mengapa setiap aku melihat buku,iklan televisi,atau spanduk,selalu saja berhubungan dengan jilbab. Seakan dunia mewakili perasaanku,mungkin inilah jalanNya. Allah yang memegang kunci hati dan Allah pula-lah yang membukakan pintu hati.

Keesokan paginya----------------------------------------------


"Faaaaiiiizaaaaah.....! kenapa jilbab ibu kamu cobain semua ?!?" Teriak ibu....

Terus...terusin aja sendiri (Hehe)



Kelanjutan dari cerpen "KADO UNTUK ROHIS"
--------------------------------------------------------------------------------------------R.A. Utami

Tidak ada komentar: