Dua tahun
lalu, ketika teman-teman melemparkan pertanyaan semacam itu saya tidak bisa
menjawab. Kalau dipikir, benar juga apa yang dikatakan. Tapi saya selalu
mengingat pesan senior saya sewaktu duduk di bangku SMA, “ Ingat pesan mbak ya
dek, segala bentuk kegiatan yang kita
lakukan ini tidak sia-sia. Kita bekerja untuk mewujudkan visi organisasi, demi
kebaikan. Mungkin manfaat itu belum bisa dirasa saat ini, tapi nanti”,
begitulah kira-kira pesan beliau.
Berdasarkan
pengakuan teman saya, baik yang duduk di bangku SMA, mahasiswa, maupun pekerja, sebagian berpikir bahwa
berorganisasi sambil bersekolah, kuliah, apalagi bekerja itu menyusahkan. Iya, saya rasa pendapat itu
benar. Namun, tentu semua bisa diatasi dengan manajemen waktu yang baik, yang saya
pun masih belajar untuk itu.
Kalau ada yang
bilang bahwa kuliah itu hanya duduk di kelas saja dan mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, saya kurang sepakat. Karena belajar tak hanya bisa di
lakukan di kelas, kita bisa belajar dimana saja. Dan ada hal-hal tertentu yang
tak bisa kita pelajari hanya dengan duduk di kelas, salah satunya adalah softskill,
yaitu suatu kemampuan untuk mengendalikan emosi dalam diri, dapat
menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir
positif. Itu semua bisa didapat jika kita mau keluar dari zona nyaman,
berorganisasi.
Sesungguhnya bukan
hanya itu manfaatnya, ada beberapa hal yang kiranya akan kita dapat jika kita
mau menyibukkan diri dengan berorganisasi, tentunya organisasi positif, yaitu :
1. Luas Jaringan
Meski tidak terkenal, setidaknya dengan berorganisasi
kita cukup banyak mengenal orang-orang baru yang ada di sekitar. Dan bisa jadi orang-orang
yang kita kenal bukanlah dari kalangan biasa, entah itu pengusaha, dosen,
penulis, reporter, atau ustadz. Dengan luasnya jaringan pertemanan, kita akan
mudah untuk saling bantu-membantu dan belajar dari mereka yang telah sukses.
2. Kemampuan Komunikasi
Dengan aktif di organisasi, kita dituntut untuk bisa mengemukakan
pendapat, membaca sesuatu di depan umum, memimpin rapat, dsb. dengan tidak
memandang seberapa pemalunya kita. Hal ini tentu akan mengasah kemampuan
berbicara kita. Meski awalnya takut, panas dingin, malu, bahkan sampai pingsan
(hehe), tapi semakin bertambahnya ‘jam terbang’untuk berbicara di depan umum, insyaallah
kemampuan bicara kita akan semakin baik. Bahkan bisa menjadi seorang pembicara
atau mentor.
3. Jiwa Kepemimpinan (Leadership)
Ternyata tugas menjadi penanggungjawab atau
koordinator acara dalam suatu event yang
notabene tidak dibayar itu membuat seseorang
lebih percaya diri untuk menanggung beban. Ketika sudah percaya diri dan
mampu bertanggungjawab, biasanya kita akan lebih mudah untuk memimpin, cerdas
dalam mengambil keputusan, yang tentunya sangat berguna bagi kehidupan
sehari-hari.
4. Membentuk Karakter
Dengan tergabung dalam lingkaran organisasi, kita akan
lebih sering berinteraksi dengan orang-orang baru yang tidak kita kenal
sebelumnya dengan berbagai karakter. Dan sudah menjadi rahasia publik, ketika
kita berkumpul dengan orang baik tentu kita akan tertular menjadi baik, begitu
pula sebaliknya. Karenanya, kita harus meneliti lagi organisasi apa yang kita
ikuti, apakah mengarah pada sesuatu yang positif atau tidak. Tentu kita bisa
menilai.
5. Menambah Keterampilan dan Ilmu Pengetahuan
Biasanya dalam suatu organisasi ada agenda khusus untuk mengembangkan skill dan pengetahuan para
anggotanya, misalnya keterampilan public speaking, menulis, tahsin, menjahit,
memasak, dll. yang semuanya gratis. Dengan berorganisasi, kita juga akan
terbiasa dengan kegiatan diskusi-diskusi yang sehat. Dengan begitu, tentu ilmu
dan keterampilan kita kian bertambah.
6. Ajang Latihan Dunia Kerja
Bagi saya, berorganisasi sama saja dengan bekerja. Toh
tujuannya sama-sama untuk mencapai visi tertentu. Yah, memang perbedaannya
hanya terletak pada bayaran, dalam
organisasi jangan berharap upah, namun pengalaman. Salah satu contohnya, kita
jadi paham prosedur membuat proposal bantuan dana, paham cara kerja event organizer, dsb.
7. Pahala
Dengan berorganisasi, kita belajar untuk bekerja dengan
niat ikhlas tanpa mengharap bayaran. Bekerja atas dasar ingin mewujudkan
visi-misi kita sebagai manusia, yaitu bermanfaat bagi manusia yang lainnya.
Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa sebaik-baik manusia adalah
yang paling bermanfaat bagi orang lain. Semoga semua tetes keringat yang
mengucur akan diganti dengan pahala. Aamiin.
Sekarang saya
baru sadar pentingnya berorganisasi, berkumpul dengan orang-orang yang semisi. Dan
melihat sendiri bukti dari ucapan senior saya yang sekarang menjabat sebagai
kepala departemen kemuslimahan di LDK (Lembaga Dakwah Kampus) kampusnya di
Samarinda. Sejak di bangku SMA beliau memang aktif dalam organisasi, salah
satunya ROHIS (Rohani Islam). Beliau juga menjuarai beberapa lomba debat bahasa
inggris, baik tingkat kota, maupun nasional. Dan terbukti, bahwa keikhlasan
kerja beliau yang lalu, Allah ganti dikemudian hari. Itu baru di dunia, belum
lagi di akhirat kelak. Ya udah, tunggu apa lagi ? Nyok semangat berorganisasi !