Mencari sahabat tak ubahnya seperti mencari teman hidup. Semakin
dekat, semakin kenal, semakin cinta. Semakin cinta, semakin kita
memahami lebih-kurangnya “dia”. Bahkan akan ada suatu masa dikala semua
keburukannya hampir saja menutup matamu. Namun, tetap saja. Kamu masih
bertahan dengannya. Setia. Setia dengan orang yang “terlanjur” kamu
pilih. Kamu percayakan.
Seolah-olah
ada ikatan resmi diantaramu, meski wujudnya bukan pernikahan. Namun,
rasanya ganjil jika kamu pergi meninggalkan dia hanya karena kamu tahu
kekurangannya. Bukankah kurang itu manusiawi ? Mungkin saja dia juga
merasa kamu tidak seperti “kamu”. Namun, baginya ada berjuta alasan
untuk tetap bersama.
Akhirnya terlintas di pikiranmu tentang satu hal. Selingkuh. Berganti sahabat baru yang kamu anggap lebih baik.
Sekali-kali tidak. Kamu, aku, kita. Semua punya sisi buruk. Namun jangan pernah lupakan sisi
baiknya. Dan rasanya, dalam kamus persahabatan tidak boleh ada kosa kata “Selingkuh”. Poligami tapi.
Karena tak ada larangan untuk bersahabat lebih dari satu. Kamu boleh memiliki dua, tiga, empat. Bahkan lebih. Memperbanyak jumlahnya justeru lebih baik. Namun, tetap saja. Di antara jutaan bintang di langit, akan ada satu bintang yang paling terang cahayanya. Bukan. Ini bukan syair lagu anak-anak. Hanya perumpamaan. Diantara sahabat-sahabat baik, tentu ada yang menurutmu paling baik.
Akhirnya, kamu cemburu. Kamu cemburu ketika tahu, “dia” ternyata juga memiliki sahabat lain di tempat yang lain pula. Cemburumu tak salah. Kamu hanya takut rasa sayang, perhatian, dan apa yang selama ini ada, akan hilang. Sekali-kali tidak. Kebaikan tetaplah kebaikan. Meski disebar, meski dibagi, ia tak akan habis. Bisa jadi berlipat-lipat.
Mencari sahabat itu memang seperti menerka teman hidup. Tidak boleh ada kata selingkuh, poligami tapi.
Note :
Ini hanya perumpamaan, bukan berarti saya mau ” berpoli-poli” dalam arti sesungguhnya. Kalau tanding Voli, no problemo :) !
Akhirnya terlintas di pikiranmu tentang satu hal. Selingkuh. Berganti sahabat baru yang kamu anggap lebih baik.
Sekali-kali tidak. Kamu, aku, kita. Semua punya sisi buruk. Namun jangan pernah lupakan sisi
baiknya. Dan rasanya, dalam kamus persahabatan tidak boleh ada kosa kata “Selingkuh”. Poligami tapi.
Karena tak ada larangan untuk bersahabat lebih dari satu. Kamu boleh memiliki dua, tiga, empat. Bahkan lebih. Memperbanyak jumlahnya justeru lebih baik. Namun, tetap saja. Di antara jutaan bintang di langit, akan ada satu bintang yang paling terang cahayanya. Bukan. Ini bukan syair lagu anak-anak. Hanya perumpamaan. Diantara sahabat-sahabat baik, tentu ada yang menurutmu paling baik.
“Karena sahabat tidak cukup satu. Namun tiap nama memiliki ruangnya masing-masing.”
Akhirnya, kamu cemburu. Kamu cemburu ketika tahu, “dia” ternyata juga memiliki sahabat lain di tempat yang lain pula. Cemburumu tak salah. Kamu hanya takut rasa sayang, perhatian, dan apa yang selama ini ada, akan hilang. Sekali-kali tidak. Kebaikan tetaplah kebaikan. Meski disebar, meski dibagi, ia tak akan habis. Bisa jadi berlipat-lipat.
Mencari sahabat itu memang seperti menerka teman hidup. Tidak boleh ada kata selingkuh, poligami tapi.
Note :
Ini hanya perumpamaan, bukan berarti saya mau ” berpoli-poli” dalam arti sesungguhnya. Kalau tanding Voli, no problemo :) !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar