Jumat, 23 Mei 2014

E M B U N

E m b u n . . .

Ah, sungguh malu mendeskripsikan tentang ciptaan Allah yang satu ini. Malu sekali. Bagaimana tidak ? Lihat saja dia, sederhana. Tidak percaya ? Esok pagi, buka saja jendela kamar lantas lihatlah ke luar. Perhatikan sejenak dedaunan hijau itu, adakah setetes air bening disana ? Jika ada, dekatilah. Ia sederhana bukan ? Tanpa warna, polos, bening. Tapi memesona, menyejukkan hati yang memandang, menyegarkan alam, indah sekali. Meski tanpa warna, tanpa perlu crayon, cat air, cat minyak,  ataupun cat-cat lainnya. Kita harusnya tahu,  justeru  kepolosan, kebeningan, juga kesederhanaan itulah ia terlihat indah. Sejatinya sederhana itulah makna keindahan. Maka aku malu ketika aku harus memiliki pakaian mewah, perhiasan mahal, dan make-up tebal terlebih dahulu untuk bisa merasa indah.

E m b u n . . .

Aku sedih untuk kedua kalinya karena menyebut kata itu. Dan untuk kedua kalinya juga merasa malu. Bagaimana tidak ? Ia mampu bertahan di atas daun yang hijau, ranting-ranting, rerumputan, menempel pada kaca-kaca yang berdebu atau bahkan daun yang kering hanya untuk memberi kesejukan. Ia tidak pernah memilih atau sekadar menyeleksi akan kemana ia menempel.

Tidak ada komentar: