Kamis, 15 Mei 2014

Kuakui ! Pena Memang Munafik..

11 Mei 2014 pukul 7:26

Begitu mudahnya menuliskan,
Namun tak mampu jua melakukan..
Sajak nasihat begitu indah tertorehkan,
Namun sayang, bukan cermin kepribadian..

Tersedak, pena terhenti kehabisan tinta..
Tertunduk, lidahnya perih, kelu teriris sembilu..
Terengah, harapnya hilang, jemari tak selentik dulu..
Terdiam, menelan ludah, lantas menyobek kertas –kertas kosong..

Karena, hal baik terlintas seketika tergores oleh pena..
Biarlah tintanya membasahi kertas yang kering..
Kertas berbisik, sungguh munafiknya pena..
Kau basahi aku, namun kau biarkan dirimu kering kerontang..

Tersedak. Tertunduk. Terengah.  Lantas terdiam seribu bahasa..         
Pena  berbisik lirih pada kertas,
Aku hanya ingin abadi..
Biarkan aku menari diatasmu..

“Karena  pena hanya ingin menulis,
bukan soal bagaimana pena mengubah tulisan,
namun tentang bagaimana tulisan itu mengubah pena”

-RA-

Tidak ada komentar: