Sabtu, 03 Mei 2014

Soal Perhatian

Adakalanya orang yang benar-benar perhatian justeru tidak menampilkannya. Sunyi, senyap, bersembunyi di balik tembok besar, takut sekali ketahuan ngintip. Ketika yang diintip berjalan ke arahnya, ia justeru berbalik arah bahkan lari mencari tembok-tembok persembunyian lain.

Menikmati proses memberi perhatian tanpa mendapat perhatian dari orang yang diperhatikan. Ia akan tetap bersembunyi di sana, di balik tembok besar itu. Menjaga-jaga jika suatu saat makhluk istimewa yang diperhatikannya dalam bahaya.

Maka pada detik-detik keberadaannya begitu dibutuhkan, barulah ia menampakkan diri. Akhirnya yang diperhatikan tadi tahu bahwa ada orang yang sedang memperhatikannya, menjaga, melindungi, namun tetap anggun tersembunyi dalam dalam diam.

Apalah guna memberi perhatian palsu pada seseorang ? Boleh jadi kita mendapatkan perhatiannya. Sayang sungguh sayang perhatiannya pun sama, palsu.

Pahamilah, orang yang sungguh-sungguh perhatian justeru tidak berharap dirinya diperhatikan. Karena paham betul , bahwa memperhatikan bukanlah untuk cari perhatian.

Dan kita tahu, bahwa diam bukan berarti tidak memperhatikan.

Bahwa perhatian bukan harus sesuatu yang terlihat.

RA

Tidak ada komentar: