Senin, 17 Agustus 2015

Love In Roses


Bismillaahirrahmaanirrahiim


Di malam yang dingin ini, entah mengapa sepulang dari kegiatan di kampus rasanya jemariku  gatal. Iya gatal. Tapi tolonglah, jangan berfikiran bahwa aku sedang mengidap panu, ya !  Terima kasih atas tawaran bedak gatalnya ^^

Hmm, sebenarnya begini.. Sudah beberapa bulan aku tak membelai keyboard laptop kesayanganku.Uneg-uneg sudah terendap di otak, seperti air yang tumpah berceceran dari  panci karena mendidih. Sayang  rasanya jika tak bisa terabadikan. Khawatir lupa. Oleh karena itu, kuputuskan menulis sesuatu.

Ku lirik jam dinding berwarna pink yang meramaikan suasana. Sedari tadi ia ber-tik-tok ria dan kini sukses membuat suasana sedikit lebih angker -mungkin-. Ia seakan berkata bahwa ini sudah larut ! Pukul 23:23. Aku tidak ingin begadang, hanya saja  lebih baik menggunakan waktu insomnia untuk hal yang bermanfaat. Menulis di malam hari, saat orang lain sedang bermain di alam mimpi. Setidaknya ini membuatku lebih mudah berkonsentrasi.

Cetak-cetuk-cetak ! Akhirnya aku berhasil memutar kembali memori yang lalu. Hal yang ingin aku tulis, namun belum sempat terealisasi.  It's about love. Aku mencintai benda, hal, kisah, atau apapun itu yang terkesan unik, menarik, dan mempunyai arti. Termasuk bunga-bunga, khususnya rose. Aku menyukai wujud bunga yang satu ini, karena cantik seperti kita. Hohoho (^_^). Maksudku secantik makna yang ada padanya.
Mawar ibarat muslimah, dan aturan Allah adalah durinya. Secantik apapun wujudnya, sewangi apapun aromanya, tetap saja tidak sembarang orang mampu memetik. Ini tentang mawar dan aku perlu belajar darinya.


Tentang Mawar
"Mawar itu. Kau temukan aroma harum ketika menyentuh bunganya. Sakit tapi. Ketika jari menyentuh tangkai berduri."
"Mawar indah hanya dapat kau petik jika durinya telah kau tebas"



Balikpapan, 18 Agustus 2015
Di sudut ruang imajinasi

Tidak ada komentar: