Selasa, 14 Oktober 2014

Tua (belum) Tentu Dewasa, Dewasa (tak) Harus Tua




Mungkin pernah terbesit dalam hati tentang cara menjadi seseorang yang dewasa. Terinspirasi oleh orang lain yang memiliki sikap bijaksana dan mampu mengelola emosi di usia yang terbilang muda. Disadari atau tidak, mungkin kita pernah bertanya dalam hati, “bagaimana bisa dia yang semuda itu memiliki sikap yang lebih dewasa dari saya?”
Sebagai penulis, sebenarnya saya malu untuk mengangkat tema “Dewasa” dalam artikel ini, namun  saya rasa tak salah jika ingin berbagi pengalaman yang semoga bisa menginspirasi para pembaca.  
                Berdasarkan pengalaman hidup, baik murni maupun dari pengalaman orang di sekitar,  saya menyimpulkan ada beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi dewasa, yaitu :
1.       Usia
Semakin tinggi angka usia seseorang, maka akan semakin tinggi tingkat kesadarannya akan cara bersikap, menghadapi permasalahan, dan mengambil keputusan. Pola berpikir kita ketika duduk di bangku SD tentu berbeda dengan ketika kita sudah menyandang status sebagai mahasiswa. Sebagai contoh, ketika  kecil kita selalu menuntut apa yang kita inginkan agar segera terpenuhi dan jika tidak, kita akan menangis sebagai wujud atau ekspresi kekecewaan. Berbeda dengan sekarang, kita sudah memahami hukum-hukum alam, bahwa tak semua yang kita harapkan dapat kita capai.

2.       Masalah
Seorang yang sedari kecil sudah terbiasa menghadapi berbagai persoalan hidup dan mengatasinya sendiri tentu akan jauh lebih berpengalaman dari mereka yang selalu lari dari masalah. Percaya atau tidak, cobaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya bukanlah untuk menyusahkan kita, melainkan untuk menguji dan membentuk kedewasaan itu sendiri.

3.       Teman
Sebagai seorang muslimah, saya meyakini apa yang disebutkan dalam suatu hadits, bahwa kepribadian seseorang tergantung dari siapa ia berteman. Seorang yang bersahabat dengan seseorang yang memiliki kepribadian dewasa, maka sedikit banyak ia akan menjadi seseorang yang dewasa pula. Sahabat yang dewasa akan selalu mengajak kepada kebaikan, karena salah satu ciri seorang yang dewasa adalah mampu membedakan antara hal baik dan buruk. Teman yang dewasa akan selalu mengingatkan ketika kita salah.

Dari sekian banyak faktor yang membuat kita dewasa, tentu yang terpenting adalah faktor dari dalam diri kita sendiri. Allah tidak akan mengubah keadaan kita, kecuali kita yang berusaha untuk berubah. Semoga kita semua bisa menjadi seseorang yang lebih dewasa lagi dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Aamiin.

Balikpapan, 15 Oktober 2014

Tidak ada komentar: