Minggu, 19 Oktober 2014

[Catatan Perjalanan] Pada Akhirnya, Kita Harus Percaya..

Catatan Perjalanan

Pada Akhirnya, Kita Harus Percaya..


Semua karyawan telah berkumpul, membawa barang-barang yang telah terdaftar dalam checklist. Jas hujan, perlengkapan shalat, Al-qur’an dan Al-Ma’tsurat, perlengkapan mandi, pakaian ganti, dll. cukup membuat tas kami gembung. Yang kami tahu, kami akan menginap.

Jam yang tergantung di dinding kantor menunjukkan pukul 14.00 Wita. Kami masih penasaran, akan kemanakah tujuan perjalanan kami siang ini.  Pihak panitia sengaja tidak memberi tahu kami mengenai tempat dan susunan acara, sontak ini membuat kami bertanya-tanya dan antusias.

Setelah sebuah bus berwarna abu-abu bertuliskan POLDA singgah di hadapan, kami mulai menerka-nerka. Terbesit dalam benak kami, bahwa kami akan menjalani serangkaian proses latihan fisik yang dibantu oleh para polisi. Wih, betapa menegangkan saat-saat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.



Diawali dengan doa bersama, bus kami mulai meluncur. Sempat terdengar kabar bahwa kami akan melakukan outbound di Pantai Lamaru Balikpapan. Tapi entahlah, hal yang terpenting bagi kami adalah kebersamaan. Kami terkaget-kaget ketika bus yang kami tumpangi berhenti di suatu sekolah. Bukan. Bukan sekolah kepolisian atau semacamnya. Kami akan menginap disini, di SMK  Negeri 5 Balikpapan.

Setelah upacara pembukaan outbound, panitia memeriksa tas kami. Mengeluarkan barang-barang yang tidak tercantum dalam checklist. Ponsel, selimut, bantal, makanan, atau apapun yang tidak tercantum dalam checklist barang bawaan, akan disita sementara oleh panitia. Itu artinya, selama menginap disini kami tidak berkomunikasi dengan teman atau keluarga.  Suatu hal yang tidak biasa bagi kami. Atau hanya saya, karyawan baru.

Selama kegiatan, kami ditantang dengan beberapa target. Yaitu membaca Al-qur’an 1 juz dan Al-Ma’tsurat, menghafal nama dan alamat teman lain, dll.

Setelah shalat ashar berjama’ah, kami melakukan kegiatan outbound dengan dibagi menjadi beberapa kelompok. Sedangkan saya adalah salah satu anggota dari kelompok 5 (akhwat). Sungguh menyenangkan ketika saya bisa memetik makna dari setiap permainan yang ada, salah satunya adalah Trust Fall. Saya harus berani menjatuhkan diri dari ketinggian yang kurang lebih 2 meter, sedangkan beberapa teman yang lain menangkap saya dengan jaring. Ya, hanya 2 meter. Namun, ini tidak semudah yang saya bayangkan. Bagaimana jika mereka tidak menangkap saya ? Ah, sudahlah. Dicoba saja !

Setelah dipastikan aman, pembina kegiatan pun memberi aba-aba,

“ Di bawah, siap ?”

Teman-teman menjawab dengan lantang, “Siap !”

 “Di atas, siap ?”, Menanyakan kesiapan saya.

“Eng....InsyaAllah, siap !”

Dengan perasaan takut, pasrah, dan percaya, saya pun menutup mata, menggenggamkan tangan, mulai menjatuhkan diri. Pasrah dengan takdir Allah, mencoba melawan perasaan takut, dan percaya bahwa teman-teman bisa menangkap saya, menjaga saya. Dan akhirnya, huwaaaaa ! gubraakkk !

Saya terpejam, menatap langit-langit. Memandang hamparan luas berwarna biru dengan sedikit awan putih menutupinya. Dimana saya sekarang ? Apakah saya masih hidup ? Alhamdulillaah, ternyata masih !

Dan tanpa terasa kumandang adzan maghrib mengundang kami untuk segera menuju rumah Allah, sholat bersama.

Pesan yang tersimpan dalam permainan ini adalah, setiap manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain dalam menaklukan skenario kehidupan. Tak sekadar dipercaya, kita pun belajar untuk mempercayai :)



Balikpapan, 8 Agustus 2014

https://www.facebook.com/notes/rizka-amalia/catatan-perjalanan-part-1/299740883543863

Tidak ada komentar: